MAKALAH SENI BUDAYA
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SENI BUDAYA
Dosen
Pengampu : ARFAH, M.Pd
Disusun
Oleh :
RIZKA NURHASANAH 1586206029
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
2016
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Kemudian shalawat besertakan salam kita sampaikan buat junjungan alam kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti apa yang telah kita rasakan pada saat sekarang
ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang bertemakan “Seni Rupa”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di STKIP Tuanku
Tambusai.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan
hati terbuka penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak dengan harapan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kapada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Bangkinang, September 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar_________________________________________________________ ii
Daftar
Isi______________________________________________________________ iii
Pendahuluan___________________________________________________________ iv
BAB I
A. Pengertian
Seni Rupa_______________________________________________ 1
B. Cabang-Cabang
Seni Rupa___________________________________________ 1
BAB
II
A. Pengelompokan
Seni Rupa___________________________________________ 3
B. Unsur-Unsur
Seni Rupa_____________________________________________ 4
BAB
III
A. Keritik
dan Saran___________________________________________________ 7
Daftar
Pustaka________________________________________________________ 8
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seni adalah karya seseorang yang
melukis tentang pengungkapan ekspresi. Sedangkan Rupa adalah bentuk-bentuk yang memiliki kedalaman isi atau volume.
B.
Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini
yaitu mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru seni budaya.
C.
Ruang
Lingkup
Dalam
pembuatan makalah ini saya hanya membahas tentang seni rupa.
BAB I
A. Pengertian
Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
B. Cabang
– Cabang Seni Rupa
Seni rupa dibagi menjadi tiga
cabang yaitu:
1. Seni
rupa murni
Seni rupa murni adalah seni yang
tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan kegunaannya tetapi lebih
mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya seni rupa murni, yaitu:
·
Seni lukis adalah karya seni yang proses
pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna pada permukaan
(penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding.
·
Seni kaligrafi adalah seni menulis
dengan indah dengan pena sebagai hiasan.
·
Seni patung adalah benda tiga dimensi
karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni.
2. Desain
Desain adalah merupakan pola
rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Contoh aneka macam desain,
yaitu:
- Desain arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
- Desain grafis adalah suatu bentuk
komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan,
metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan). Seni desain grafis
mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya
tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain.
- Desain industri adalah seni terapan
dimana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu
barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau
gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat
dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan
tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena
merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga
dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000
tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak
melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu
perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun.
- Desain interior adalah merupakan sebuah
profesi di bidang kreatif dengan solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur
yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional,
diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta
memunculkan kesan estetika dalam rumah yang menarik.
3. Kriya
- Kriya adalah cabang seni yang
menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya.
Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
- Kriya tekstil adalah barang-barang yang
dihasilkan dari proses menenun barang-barang tekstil meliputi segala hal yang
dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan
rumah tangga dan lain-lain
- Kriya kayu yaitu kerajinan yang
menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka
dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
- Kriya keramik adalah kerajinan yang
menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang
atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah, piring dan
lain-lain.
BAB II
- A. Pengelompokan
Seni Rupa
Berdasarkan tujuan pembuatan karya
seni rupa, kita mengenal adanya karya seni rupa sebagai berikut:
1.
Karya seni rupa yang dibuat dengan
tujuan religius
Karya-karya seni rupa yang dibuat
dengan tujuan ini ditunjukan sebagai bentuk pengabdian yang tulus kepada aspek
dan nilai religi yang dianut senimannya. Pada masyarakat paganisme dahulu,
karya-karya seni patung banyak dibuat sebagai bentuk pengabdian kepada
dewa-dewa yang dianut kaum tersebut.
2.
Karya seni rupa yang dibuat dengan
tujuan magis
Karya seni rupa jenis ini dibuat
untuk menumbuhkan nuansa atau kesan magis (sihir). Pada masyarakat primitif
serta kelompok masyarakat yang menganut sekte tertentu, sering membuat patung
untuk tujuan seperti ini.
3.
Karya seni rupa yang dibuat dengan
tujuan simbolis
Karya seni rupa jenis ini dibuat
sebagai perlambangan nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa, kelompok
tertentu, atau organisasi. Bangsa Indonesia memiliki simbol yang dikenal di
mana-mana, yakni simbol burung garuda. Setiap organisasi, termasuk sekolah,
pemerintah kabupaten, dan sejenisnya memiliki logo tertentu yang dijadikan
simbol.
4.
Karya seni rupa yang dibuat dengan
tujuan estetis
Karya seni rupa jenis ini dibuat
untuk memenuhi kebutuhan batin semata, yakni hanya dinikmati sebagai karya seni
secara utuh. Karya ini dibuat sebagai hiasan dan dekorasi.
5.
Karya seni rupa yang dibuat dengan
tujuan komersial
Sesuai dengan tujuannya, karya seni
rupa jenis ini dibuat untuk menghasilkan uang. Artinya, karya seni rupa yang
dibuat diperjual belikan secara terbuka. Tujuan akhir dari pembuatan karya seni
rupa jenis ini adalah memperoleh keuntungan.
- B. Unsur
– Unsur Seni Rupa
Unsur-unsur seni rupa ada 6 sebagai berikut:
1.
Garis
Garis merupakan unsur utama dalam
karya seni rupa. Dalam ilmu matematika, garis didefinisikan sebagai kumpulan
titik yang berangkai. Bentuk garis ini bermacam-macam, ada garis lurus, garis lengkung,
garis patah-patah, garis terputus-putus.
Garis dapat juga memberikan kesan
watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan. Kesan watak dari
garis ini misalnya:
·
Garis tegak melambangkan keagungan,
kestabilan.
·
Garis miring mengingatkan pada
kegoncangan, tidak stabil, gerak.
·
Garis tegak, kuat, terpatah-patah
mengesankan kekuatan.
·
Garis halus,melengkung-lengkung berirama
mengesankan kelembutan, kewanitaan.
2.
Bidang
Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan
garis yang membentuk bidang tertutup. Bidang terbentuk pula karena adanya
perpotongan beberapa garis pada
pangkalnya. Garis-garis ini akan membentuk garis keliling yang saling
berhubungan dan bersambungan satu sama lain sehingga membentuk bidang.
Bidang dapat pula dibentuk oleh
goresan sesuatu yang berukuran besar seperti goresan kuas cat pada permukaan
kanvas atau dinding.
3.
Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang
dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri atas dua kelompok
besar, yakni bentuk geometris dan bentuk organis.
·
Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk
tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti lingkaran, bola, bujur
sangkar, tabung, limas, dan sebagainya. Sering
juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
·
Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang
sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan,
misalnya bentuk pohon, orang atau kuda.
4.
Warna
Warna merupakan unsur penting dalam
seni rupa karena selain dapat menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan,
warna juga dapat memberi kesan bermacam-macam pada diri sipemandang. Warna
dapat memberikan kesan jauh dan dekat (perspektif), dapat menimbulkan rasa
sejuk, hangat dan yang lainnya. Selain itu, warna juga dapat dijadikan
perlambangan.
Secara teoritis, warna-warna yang
ada di alam ini dibangun oleh tiga warna pokok yang dinamakan sebagai warna
primer. Warna-warna primer ini terdiri atas warna magenta (merah), cyan (biru),
dan yellow (kuning). Percampuran antara warna-warna primer akan menghasilkan
warna-warna sekunder, warna tersier, dan seterusnya.
5.
Komposisi
Secara sederhana, komposisi dapat
didefinisikan sebagai cara penempatan objek gambar secara serasi di atas bidang
gambar sehingga tidak menimbulkan kesan kaku, melelahkan, dan membingungkan.
Komposisi juga dapat diartikan sebagai tata susun yang didasarkan kepada pertimbangan
rasional, pertimbangan estetika, serta nilai-nilai ekspresi senimannya.
Untuk membuat karya seni yang baik,
seorang pelukis perlu memahami kaidah-kaidah komposisi yang terdiri atas
kesatuan dan keserasian, keseimbangan, pusat perhatian, irama, kontras dan
proporsi.
6.
Tekstur
Tekstur adalah kesan halus atau
kasarnya sesuatu permukaan benda. Pada
sebuah gambar, tekstur ini ditampilkan melalui teknik goresan alat gambar pada
bidang gambar secara khas. Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau
gerabah, memiliki rasa permukaan (tekstur) yang berbeda. Bagaimana menggambarkan
kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan alat pensil misalnya,
perlu dilatih dan dipelajari.
Secara teoritis, terdapat dua macam
tekstur, yakni tekstur taktil dan tekstur visual. Tekstur taktil adalah tekstur
nyata yang dapat dirasakan dengan menyentuhnya. Misalnya: tekstur kulit jeruk,
cetakan embose, dan sebagainya. Tekstur visual adalah tekstur pura-pura atau
tekstur simulasi yang timbul akibat ilusi rangkaian gambar.
BAB III
- A. Keritik dan Saran
Saya menyadari dalam pembuatan
makalah ini mungkin masih banyak sekali terdapat kesalahan, maka dari itu saya
minta maaf yang sebesar-besarnya, tapi saya berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita.